Sabtu, 15 Desember 2012

REDENOMINASI



REDENOMINASI ?
Istilah diatas mungkin masih belum dimengerti oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Berikut saya ingin berbagi pengetahua sedikit tentang arti dari kata Redenominasi tersebut

Redenominasi
adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Pada waktu terjadi inflasi, jumlah satuan moneter yang sama perlahan-lahan memiliki daya beli yang semakin melemah. Dengan kata lain, harga produk dan jasa harus dituliskan dengan jumlah yang lebih besar. Ketika angka-angka ini semakin membesar, mereka dapat memengaruhi transaksi harian karena risiko dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus dibawa, atau karena psikologi manusia yang tidak efektif menangani perhitungan angka dalam jumlah besar. Pihak yang berwenang dapat memperkecil masalah ini dengan redenominasi: satuan yang baru menggantikan satuan yang lama dengan sejumlah angka tertentu dari satuan yang lama dikonversi menjadi 1 satuan yang baru. Jika alasan redenominasi adalah inflasi, rasio konversi dapat lebih besar dari 1, biasanya merupakan bilangan positif kelipatan sepuluh, seperti 10, 100, 1.000, dan seterusnya. Prosedur ini dapat disebut sebagai "penghilangan nol". (Wikipedia)
Apa perbedaan antara Redenominasi dan Sanering yang pernah terjadi di Indonesia Sebelumnya?
Masih dari sumber yang sama Redenominasi adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah. Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat menurun.
Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama, sedangkan pada sanering menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis. Selain itu redenominasi bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan transaksi. Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi suatu negara dengan negara regional, sementara sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi).
Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan, sedangkan pada sanering, nilai uang terhadap barang berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya. Redenominasi juga biasanya dilakukan saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali, sedangkan sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi).
Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat, sementara sanering tidak ada masa transisi dan dilakukan secara tiba-tiba.

Kapan ?


Masa Transisi Redenominasi Mulai 2014




Metrotvnews.com, Jakarta: Bank Indonesia (BI) semakin mantap untuk melaksanakan redenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengurangi nilainya. Bank Sentral akan memulai masa transisi redenominasi pada 2014.
"Rancangan Undang-undang Redenominasi kan masuk prolegnas (Program Legislasi Nasional) tahun 2013 di DPR. Usai jadi UU Redenominasi, kami langsung melakukan masa transisi awal tahun 2014," ujar Direktur Eksekutif Departemen Riset dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Pery Waljiyo di Jakarta, Jumat (14/12).

Dalam masa transisi tersebut, BI akan mengedarkan dua mata uang secara beriringan yakni rupiah lama dan rupiah baru. "Masa transisinya berjalan dalam waktu 3 tahun, maka tahun 2017 rupiah lama sudah ditarik. Rencananya begitu," tuturnya.

Perlukah Masyarakat Khawatir ?
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Masyarakat diimbau jangan khawatir akan pemberlakuan redenominasi mata uang rupiah, yang direncanakan akan diberlakukan mulai 2014. Bank Indonesia menyatakan, pada dasarnya nilai harga mata uang rupiah akan tetap sama saja.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Hari Utomo, menyatakan, "Karena pada dasarnya itu harganya sama dan tidak merubah daya beli." Dapat memakai permisalan dulu kita beli barang untuk satu unit telefon genggam seharga Rp1.000.000, nanti harganya menjadi Rp1.000. Jadi kemampuan daya beli sama, tidak berubah.
Redenominasi rupiah hanya salah satu alternatif seperti di Turki yang membuat redenominasi lira Turki, sebagai contoh negara yang berhasil dalam melakukan redenominasi. Demikian juga dengan Brazil yang me-redenominasi mata uang cruzeiro mereka. "Harus pelan-pelan dan sosialisasinya secara intensif. Sesuai dengan undang-undang mata uang, makanya kami usulkan kepada pemerintah dan sudah banyak yang minta supaya lebih memudahkan untuk bertransaksi," katanya lagi.
Itulah Sekilas bagi ilmu saya tentang Redenominasi Mata Uang Rupiah di Indonesia, Saya Pribadi menantikan Program ini.
Do’a saya semoga Berhasil tidak mengulang kegagalan Program sebelumnya seperti kata Pak Menteri Keuangan kita

"Di Indonesia pada 1950 dan 1959, kita pernah melakukan sanering. Lalu pada 1965 kita pernah melakukan redominasi mata uang. Bisa dikatakan ketiga-tiganya tidak sukses jadi kita mau meyakinkan bahwa kalau program redenominasi yang mau kita lakukan itu betul-betul sudah benar, sudah tepat waktunya," kata Agus.

Terimakasih Kunjungannya semoga bermanfaat dan Jangan lupa tinggalkan Komentar ya.......

Jumat, 02 November 2012

erifal

kepada seluruh siswa atau guru yang ingin menulis kisah atau kenangan  dengan pak erifal silahkan menulis komentar di bawah ini.

Selasa, 23 Oktober 2012

pengumuman kmp un

Hasil KMP UN di SMA N 1 Air Sugihan ( 23 Oktober 2012 )

NO NAMA L/P ASAL SEKOLAH Skor Peringkat
Benar Salah Nilai 1 Benar Salah Nilai 2 Total
1 BAITI WULANDARI P MTS KU 21 6 78 22 8 80 158 1
2 HERWI NOVIANTI P SMPN 2 ASG 18 12 60 20 8 72 132 2
3 DWI AYUNINGTYAS P SMPN 2 ASG 16 7 57 19 10 66 123 3
4 SITI HARTINA P SMPN 1 ASG 20 5 75 13 11 41 116 4
5 LU'LU NURUL FAJRI P SMP MUH 5 19 11 65 16 13 51 116 5
6 MALIKAHTUL KAMALIA P MTS KU 12 18 30 21 9 75 105 6
7 FIRDAUS MUJI ANDIKA PRASETYA P SMPN 3 ASG 17 11 57 15 15 45 102 7
8 ASTUTIK PUJI RAHAYU P SMPN 1 ASG 18 6 66 12 13 35 101 8
9 SITI AMINAH P SMP MUH 5 17 13 55 15 15 45 100 9
10 SITI AISYAH. M P SMPN 2 ASG 18 12 60 13 16 36 96 10
11 ANNISA DAYANTI.S P SMPN 2 ASG 17 13 55 12 9 39 94 11
12 AGUNG NUGROHO L SMPN 5 ASG 13 18 34 18 12 60 94 12
13 SITI MUTAMIMAH P SMPN 3 ASG 13 17 35 17 13 55 90 13
14 IRMA NISWATUN P SMPN 1 ASG 15 10 50 13 12 40 90 14
15 DWI SURYA L SMPN 2 ASG 14 16 40 15 15 45 85 15
16 JUMI KUMALASARI P SMPN 3 ASG 14 16 40 15 15 45 85 16
17 SITI YULAIKA P SMPN 4 ASG 16 14 50 11 9 35 85 17
18 ARIS SETIAWAN L SMPN 1 ASG 15 14 46 13 15 37 83 18
19 DWI MARITA SARI P SMPN 3 ASG 13 17 35 15 15 45 80 19
20 MUHAMMAD NABIL IHSAN L SMPN 3 ASG 12 18 30 16 14 50 80 20
21 SITI NUR AINI P SMPN 4 ASG 12 7 41 12 10 38 79 21
22 EKA ASTUTIK P SMPN 1 ASG 14 11 45 12 16 32 77 22
23 APRILIA RATNA DEWI P SMPN 2 ASG 9 21 15 17 7 61 76 23
24 TONI SUTRISNA L SMPN 5 ASG 9 21 15 18 11 61 76 24
25 DANIA NANDA SARI P SMPN 2 ASG 13 17 35 13 12 40 75 25
26 TANZIMAH P SMPN 5 ASG 13 19 33 14 14 42 75 26
27 KIRANA ARSHAGIAN L SMPN 2 ASG 11 19 25 15 11 49 74 27
28 WINARSIH P SMPN 4 ASG 9 17 19 16 9 55 74 28
29 TRI NOVIANDA P SMPN 1 ASG 12 15 33 13 12 40 73 29
30 AZIZATUL BAQIYAH P SMP MUH 5 15 15 45 11 16 28 73 30
31 AISYAH SEFTI N P SMP MUH 5 13 14 38 13 17 35 73 31
32 NURUL HIDAYAH P SMPN 5 ASG 14 16 40 12 18 30 70 32
33 LISA FATMAWATI P SMPN 3 ASG 7 23 5 19 11 65 70 33
34 DWI MARITA WATI P SMPN 3 ASG 13 17 35 13 17 35 70 34
35 SITI ANI NURJANAH P SMPN 3 ASG 13 17 35 13 17 35 70 35
36 YANTI LESTARI P SMPN 1 ASG 14 9 47 9 14 22 69 36
37 NURKHOLIS L SMPN 4 ASG 8 18 14 15 5 55 69 37
38 RINA SARI P SMPN 5 ASG 9 21 15 16 12 52 67 38
39 NURUL KHASANAH P MTS KU 12 18 30 13 16 36 66 39
40 YUSTIKA PUTRI P SMPN 4 ASG 13 9 43 9 13 23 66 40
41 MITA AONI P SMPN 3 ASG 11 19 25 14 16 40 65 41
42 FIRSTYANTO ABDILLAH L SMP MUH 5 9 21 15 16 14 50 65 42
43 IDA FITRIANI P SMPN 4 ASG 8 13 19 14 11 45 64 43
44 LILIS DESIANA P SMPN 4 ASG 10 5 35 10 12 28 63 44
45 DWI KRISTIANTO P SMPN 4 ASG 9 11 25 12 11 37 62 45
46 SISWATI SOLEHAH P SMPN 3 ASG 15 15 45 9 21 15 60 46
47 SULISNA P SMPN 1 ASG 12 14 34 11 18 26 60 47
48 ISTIQOMAH P SMP MUH 5 10 20 20 14 16 40 60 48
49 DWI HARYANTI P SMPN 1 ASG 10 16 24 12 13 35 59 49
50 SAPTO PAMUNGKAS L SMP MUH 5 11 18 26 12 18 30 56 50
51 ENDANG WINARTI P SMPN 5 ASG 11 19 25 11 14 30 55 51
52 AGUS AYU SINARTI P SMP MUH 5 12 18 30 11 19 25 55 52
53 DEWI ARFIANI P SMP MUH 5 8 22 10 14 16 40 50 53
54 ANA YULIANA P SMPN 5 ASG 10 18 22 10 16 24 46 54
55 SITI LATIFAH P MTS KU 12 18 30 9 21 15 45 55
56 NARANCY MAIZA. A P SMPN 2 ASG 11 19 25 9 18 18 43 56
57 VIVIN LESTARI P SMPN 1 ASG 8 14 18 8 14 18 36 57
58 SYUKMA NOVIA P SMPN 2 ASG 10 20 20 7 15 13 33 58